Salim Pramono - Cerita ini berlatar di kota Bandung, Jawa Barat. Kota yang indah dan sejuk, dengan pegunungan yang menjulang tinggi dan danau yang biru.
Tokoh utama dalam cerita ini adalah seorang pemuda bernama Fahri. Fahri adalah seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Islam Bandung. Dia adalah seorang pemuda yang taat beragama, rajin beribadah, dan memiliki hati yang suci.

Suatu hari, Fahri sedang berjalan di kampusnya ketika dia melihat seorang gadis cantik yang sedang berjalan di depannya. Gadis itu bernama Aisyah, dan dia adalah seorang mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan di fakultas yang sama dengan Fahri.
Fahri merasa terpesona oleh kecantikan Aisyah, dan dia tidak bisa berhenti memikirkannya. Dia mulai mencari informasi tentang Aisyah, dan dia mengetahui bahwa Aisyah adalah seorang gadis yang taat beragama, rajin beribadah, dan memiliki hati yang suci.
Fahri merasa bahwa Aisyah adalah gadis yang tepat untuknya, dan dia mulai mencari kesempatan untuk berbicara dengan Aisyah. Suatu hari, Fahri melihat Aisyah sedang berjalan sendirian di kampus, dan dia memutuskan untuk menghampirinya.
"Assalamu'alaikum," kata Fahri dengan sopan.
"Wa'alaikumsalam," jawab Aisyah dengan senyum.
Fahri dan Aisyah mulai berbicara, dan mereka mengetahui bahwa mereka memiliki banyak kesamaan. Mereka berdua sama-sama taat beragama, rajin beribadah, dan memiliki hati yang suci.
Fahri dan Aisyah mulai menghabiskan waktu bersama, dan mereka menikmati setiap momen yang mereka habiskan bersama. Mereka berdua sama-sama merasa bahwa mereka telah menemukan cinta sejati.
Namun, Fahri dan Aisyah juga menyadari bahwa cinta mereka tidak hanya tentang perasaan, tetapi juga tentang komitmen dan tanggung jawab. Mereka berdua sama-sama ingin memastikan bahwa cinta mereka sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Fahri dan Aisyah memutuskan untuk meminta restu dari orang tua mereka sebelum mereka memutuskan untuk menikah. Mereka berdua sama-sama ingin memastikan bahwa cinta mereka telah disetujui oleh orang tua mereka.
Setelah meminta restu dari orang tua mereka, Fahri dan Aisyah memutuskan untuk menikah. Mereka berdua sama-sama merasa bahwa cinta mereka telah diberkahi oleh Allah SWT.
Fahri dan Aisyah hidup bahagia bersama, dan mereka berdua sama-sama ingin memastikan bahwa cinta mereka tetap kuat dan abadi. Mereka berdua sama-sama ingin memastikan bahwa cinta mereka sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Cerita Fahri dan Aisyah ini adalah contoh dari cinta sejati yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Mereka berdua sama-sama telah menemukan cinta sejati, dan mereka berdua sama-sama ingin memastikan bahwa cinta mereka tetap kuat dan abadi.
Semoga cerita ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk mencari cinta sejati yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Amin.
Tags:
Cerita